Sabtu, 10 Oktober 2009

Biodata Diri

BIODATA DIRI

Nama saya Sukiswo lahir di Pekalongan Jawa Tengah pada tanggal 1 Juni 1989, anak pertama dari dua bersaudara. Ketika ibu mengandung saya sebagai anak pertama, ibu tinggal di desa di Jawa Tengah bersama kakek dan nenek saya. Ibu sebelumnya adalah seorang penjahit yang bekerja di sebuah pabrik konveksi, tetapi harus berhenti bekerja karena kandungannya yang semakin besar sementara ayah pergi merantau ke Jakarta untuk mencari nafkah dengan menjadi pedagang tempe keliling sehingga ayah jarang pulang.

Sejak dilahirkan sampai usia 2 tahun ibu dan bibi yang merawat saya sementara ayah hanya beberapa kali saja pulang karena keterbatasan biaya, ketika usia 2 tahun ayah pulang dan mengajak ibu serta saya untuk ikut merantau ke Jakarta. Di Jakarta kami sekeluarga tinggal di sebuah pabrik tempe, sebuah tempat yang terdapat beberapa kamar beserta tempat pembuatan tempe dan perlengkapannya yang dihuni oleh beberapa kepala keluarga. Ayah berdagang tempe keliling dan ibu membantu ketika pembuatan tempe sementara saya bermain dengan teman sebaya. Tempat tinggal kami dekat dengan sungai Ciliwung sehingga sering terjadi banjir dengan ketinggian 2 meter, tetapi saya tidak merasa sedih ataupun takut. Seperti anak-anak yang lain ketika banjir mereka akan merasa senang bermain air di daerah yang banjirnya dangkal begitupun saya.

Pada saat usia saya 7 tahun ayah memutuskan pindah dari Jakarta karena seringnya banjir yang berbahaya bagi kami sekeluarga. Ayah memutuskan pindah ke daerah Bogor tepatnya di Desa Ciluar Kecamatan Sukaraja. Kami tinggal di dekat pasar, ayah berdagang toge di pasar sementara ibu mengasuh adikku yang masih bayi dan saya disekolahkan di SDN Pasir Laja 4 yang tidak jauh dari rumah. Pada saat usia saya 12 tahun kami sekeluarga pindah, masih di daerah Bogor tepatnya di Desa Pakansari Kecamatan Cibinong, di tempat baru ayah bekerja sebagai agen penyalur kacang kedelai untuk penjual tahu dan tempe. Sementara ibu berjualan toge di pasar dan saya masih bersekolah di SDN Pasir Laja 4, walaupun sekarang memakan waktu setengah jam perjalanan dari rumah ke sekolah dengan menggunakan angkutan umum.

Setelah lulus sekolah dasar saya melanjutkan sekolah di SLTP N 1 Cibinong, dengan teman baru dan peraturan yang lebih ketat. Ayah sibuk dengan pekerjaan sehingga jarang menanggapi masalah belajar saya, sementara ibu membebaskan cara belajar saya dan membantu belajar bila saya membutuhkan dan meminta tolong dalam belajar di rumah. Ayah dan ibu jarang memarahi saya, mungkin karena saya adalah anak yang penurut dan kesalahan yang saya lakukan sering mereka hadapi dengan nasehat ringan saja. Ayah dan ibu menganggap kesalahan yang saya lakukan sebagai pelajaran dan bekal pengalaman saya di waktu mendatang, tapi walaupun jarang dimarahi saya tetap menanamkan rasa hormat pada kedua orang tua saya.

Lulus dari SLTP saya melanjutkan sekolah di SMK N 2 Kota Bogor. Di SMK saya memilih jurusan mesin, banyak ilmu dan pengalaman yangsaya dapatkan di SMK dengan praktek-praktek mesin yang tidak di dapatkan di SLTP. Banyak pula pengaruh yang timbul dari teman-teman di SMK, baik pengaruh yang positif seperti kekompakan, rasa solidaritas dan saling menghargai maupun pengaruh yang negatif seperti tawuran, minuman keras dan judi. Lulus dari SMK saya melanjutkan ke Universitas Negeri Jakarta, di perguruan tinggi sayalah yang mengatur hal yang harus saya kerjakan dengan memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. Ibu lebih banyak mengajari adik saya yang masih SMP, sementara saya diberi kepercayaan untuk belajar sendiri dan nasehat agar lebih bertanggung jawab dengan apa yang saya kerjakan serta tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar